Meski terbilang baru beberapa tahun booming di Indonesia, popularitas buah tin sebenarnya sudah mendunia. Mengenal lebih jauh manis dengan tekstur jeli ini, yuk.
Buah yang tampak kokoh di luar namun lembut di dalam ini bernama buah tin atau buah ara. Awalnya buah tin berasal dari ujung selatan Jazirah Arab, kemudian menyebar ke Asia Kecil, seperti Anatolia, Turki, dan Afghanistan, ke Eropa melalui orang-orang Tunisia dan Yunani, serta ke Timur melalui Suriah hingga sampai ke India. Bahkan kini telah dibudidayakan di Amerika Serikat, tepatnya di California Selatan.
Beberapa petani di Indonesia sudah ada yang membudidayakannya, hanya saja belum bisa untuk konsumsi publik. Alhasil, buah tin yang Anda temui di toko buah dan supermarket kebanyakan impor dari Turki, sebagai penghasil buah tin terbesar.
Baca juga : Durian Freshco Musang King & Black Thorn, Wajib Disantap!
Popularitas Buah Tin
Buah tin saat ini sudah sangat populer, karena sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Berdasarkan sejarah, buah tin telah dijadikan sumber makanan selama lebih dari 11.000 tahun. Saking populernya, buah ini memiliki banyak nama. Dalam bahasa Inggris disebut fig, tin dalam bahasa Aab dan figue panggilan yang disematkan orang-orang Prancis.
Penyebab kepopuleran buah tin juga karena aroma dan rasanya yang lezat serta daging buahnya yang lembut seperti jeli, sehingga memberikan kesenangan bagi penikmatnya.
Di banyak negara buah tin, dijadikan aneka ragam menu lezat. Namun cara terbaik untuk menikmatinya adalah dimakan segar dengan kulit dan bijinya. Anda juga dapat membuang kulitnya dan hanya menikmati bijinya dengan menyendoknya.
Jadi penasaran bagaimana rasanya? Kebetulan bulan ini, buah tin sudah kembali hadir untuk mengobati rasa rindu penggemarnya. Buat Anda yang ingin ikut menikmati buah tin di musim ini, buruan beli di toko buah dan supermarket. Stock tidak banyak, jadi segera beli sekarang! idf